Sabtu, 05 September 2009

THE KNIGHT’S TALE (Versi Indonesia)


Jaman dahulu kala di Yunani, ada seorang jendral bernama Theusus yang memerintah di kota Atena. Suatu hari ada 4 orang wanita berlutut dihadapanya memohon bantuan karena suami-suami mereka yang mati di kota Thebes tidak dihargai kematianya dengan cara tidak dibakar oleh Raja Thebes, Creon. Kemudian Theusus pergi ke Thebes dan berhasil menaklukkanya dengan mudah dan membawa kembali keempat mayat suami-suami perempuan tersebut. Theusus menemukan dua prajurit musuh yang terluka tetapi dia tidak membunuhnya melainkan membawanya pulang dan memasukkannya ke penjara di Athena.

Prajurit-prajurit itu bernama Palamon dan Acrite. Meraka dipenjara selama bertahun-tahun. Suatu ketika Acrite bangun dan melihat ke jendela. Dia melihat seorang wanita cantik berada di kebun yang bernama Emeyle, saudari tiri Theusus. Acrite jatuh cinta kepadanya dan menangsi karena tidak bisa mendapatakanya. Palamon bertanya kepadanya mengapa ia menangis, dan Palamon melihat keluar jendela. Ia melihat wanita cantik itu dan jatuh cinta kepadanya juga. Mereka berdua bertengkar, dan akhirnya berhenti karena menyadari bahwa mereka tidak dapat mendapakanya karena mereka sedang dipenjara.

Kemudian datanglah seorang jendral bernama Perotheus, teman dari Theusus dan juga Acrite. Perotheus meminta Acrite dibebaskan. Theusus pun membebaskanya tapi dengan syarat bahwa Acrite tidak boleh menginjakka kaki lagi di Athena. Acrite pun pergi dengan perasaaan iri kepada Palamon. Dia berpikir bahwa Palamon lebih senang karena ia dapat melihat gadis itu setiap hari. Namun, sebaliknya Palamon berpikir bahwa Acrite bisa kembali ke Athena dan menikahi gadis itu.

Suatu hari Acrite mendapat pesan dari Dewa bahwa dia harus kembali ke Athena. Dia pun kembali kesana sebagai seorang pesuruh di ruangan Emeyle. Ini membuat ia dapat dekat dengan Emeyle, namun dia tetap tidak bisa mendapatkanya. Palamon akhirnya bebas setelah tujuh tahun dipenjara. Saat di hutan dia mendengar nyanyian Acrite, dia pun mendatanginya. Mereka berdua bertarung.

Theusus datang dan menemukan mereka berdua sedang bertarung dan menghentikanya. Palamon kemudian menjelaskan semuanya. Theusus kemudian membawa mereka ke raja. Theusus memohon kepada raja untuk membunuh mereka. Namun ketika ia akan membunuh mereka, Emeley dan ratu datang untuk mengampuni mereka. Raja pun memutuskan untuk mengadakan pertandingan 50 minggu dari sekarang. Mereka berdua akan bertarung untuk mendapatkan Emeley dengan dibantu 100 prajurit terbaik yang mereka kumpulkan.

Theusus kemudian membangun tiga kuil Dewa untuk menyambut pertarungan ini, Venus dewa cinta, Mars dewa perang dan Diana dewa kesucian. Di hari Minggu sebelum pertarungan, Palamon datang ke kuil Venus dan memohon untuk memberinya kemenangan atas nama cinta. Venus memberikan tanda yang membingungkan yang diinterpretsikan Palamon sebagai tanda yang baik. Pagi itu juga Emeyle datang ke kuil Diana, dia memohon agar dia dapat menunda pernikahan, namun Diana menjawab bahwa ia akan menikahi satu diantara mereka.

Acrite pergi ke kuil Mars, dia memohon untuk dapat memenangakan peperangan tersebut. Mars memberi tanda dengan bisikan kemenangan. Saturnus, ayah dari Venus, meyakinkan Venus bahwa walaupun dengan pertolongan Mars, Palamon lah yang akan menjadi medapatkan Emeyle.

Petandingan pun dimulai setelah Theusus memberitahu peraturanya. Semua prajurit Palamon dan Acrite bertarung dengan sengit. Acrite akhirnya menang dengan menaruh pedangya di tenggorokan Palamon.emeyle senang setelah mendengar Theusus mengumumkan pemenangnya. Venus menangis karen kesatrianya kalah, namun Saturnus menenangkanya dan memberi tahu bahwa semuanya belum berakhir. Saturnus pun membuat gempa bumi. Acrite terjatuh dari kudanya saat sedang pergi ke arah Theusus dan ia terluka parah. Prajurit-prajuritnya membawanya ke tempat tidur untuk menyembuhkanya. Acrite mengutarakan cintanya kepada Emeyle, dan memberitahunya jika ia ingin menikahi orang lain, ia harus mengingat Palamon yang memiliki jiwa kesatria sejati.

Seluruh rakyat Athena berduka atas kematian Acrite. Ayah Theusus, Egeus, memberitahu Theusus bahwa setiap manusia akan hidup dan mati. Akhirnya beberapa tahun kemudian Palamon dan Emeley menikah dan hidup bahagia.